http://mantanburuh.wordpress.com

Total Tayangan Halaman

Senin, 14 Februari 2011

SHIFT KERJA


PERIODE ISTIRAHAT
Pengertian Istirahat
Istirahat adalah proses pemulihan energi setelah melakukan aktivitas (pekerjaan) baik pekerjaan ringan maupun pekerjaan berat. Pemulihan energi sangat penting diperhatikan karena selama proses kerja terjadi kelelahan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan energi adalah istirahat. Pekerja dengan beban kerja berat membutuhkan periode dan frekuensi istirahat yang berbeda dengan pekerja dengan beban kerja yang ringan. Ada dua macam istirahat yangdiperlukan tubuh kita, yaitu istirahat harian dan istirahat mingguan.
a. Istirahat Harian

Mengapa tubuh kita memerlukan istirahat harian? Diperkirakan setiap hari tubuh Anda melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Jantung berdenyut sebanyak 110.000 kali,
2. Kita berbicara beribu-ribu kata
3. Kita bernafas sebanyak 28.000 kali
4. Kita menggerakkan otot-otot utama beratus kali
5. Otak kita menjalankan kegiatan dari 15 –
20 billion sel otak dan darah diedarkan sepanjang berjuta-juta kilometer melalui pembuluh darah arteri maupun vena dan kapiler. Tidak heran kita perlu tidur sebagai istirahat harian kita.

b. Istirahat Mingguan

Menurut circaseptan rhythm bahwa irama tubuh seseorang berlangsung selama 7 hari. Hal ini sesuai dengan penemuan Dr. Halberg, ahli riset biorhythm yang mendokumentasikan bahwa manusiamemiliki irama tubuh 7 hari. Dalam penelitiannya yang dilakukan dalam suatu gua, di mana jantung seseorang dipantau selama beberapa bulan dalam kondisi yang dikontrol. Orang tersebut sama sekali tidak mengalami gangguan dalamirama tubuhnya yang disebabkan faktor lingkungan dunia luar.Setelah datanya dianalisa, ternyata didapatkan bahwadenyutan jantungnya menunjukkan suatu circaseptan rhythm.
Tipe Istirahat

Ada 4 tipe istirahat yang dapat dibedakan :

1. Spontan
Istirahat spontan jelas merupakan istirahat yang diselipkan oleh pekerja sendiri untuk mengaso. Meski tidak akan memakan waktu lamameskipun sering dilakukan, terutama pada pekerjaan yang berat.
2. Tersembunyi
Ialah melakukan pekerjaan yang tidak perlu bagi tugas yang sedangkann Ia tangani. Banyak juga tempat-tempat yang memungkinkan waktumengaso jenis itu, misalnya membersihkan komponen mesin, membenahi bangku kerja, duduk yang enak dan lain-lain.

3. Kondisi pekerja
Istirahat kondisi kerja terdiri atas segala tipe waktu tunggu,tergantung pada pengaturan pekerja atau gerakan dari mesin. Seringkaliwaktu tunggu semacam itu terjadi ketika operasi mesin telah selesai,perkakas harus didinginkan, menanti datangnya komponen, atau operasiperawatan mesin.

4. Telah ditentukan
Istirahat telah ditentukan dibuat berdasarkan studi kerja. Kalau ditentukan banyaknya waktu istirahat pendek yang diselipkan selamabekerja, maka ternyata bahwa mengaso tersembunyi dan mengasospontan akan berkurang jumlahnya.
Pengaruh Istirahat dalam Kerja

Waktu kerja bagi seseorang menentukan efesiensi dan produktivitasnya. Segi-segi penting bagi persoalan waktu kerja meliputi :
o Lamanya seseorang mampu bekerja secara baik
o Hubungan diantara waktu bekerja dan istirahat
o Waktu bekerja sehari menurut periode yang meliputi siang (pagi, siang, sore) dan malam
Lamanya seseorang bekerja sehari secara baik pada umunya 6-8 jam. Sisanya (16-18 jam) dipergunakan untuk kehidupan dalam keluarga dan masyarakat, istirahat, tidur dan lain-lain (Suma’mur, 1967).
Istirahat sangat penting untuk setiap orang, begitu pun untuk orang-orang yang melakukan aktivitas (bekerja). Karena dengan istirahat, kita bisa memulihkan energi yang telah kita pakai. Dengan melakukan istirahat, kita tidak akan merasakan kelelahan yang amat sangat. Dan dengan beristirahat setelah kita bekerja, itu akan memulihkan pikiran dan tenaga kita. Maka, kita pun akan dapat melakukan pekerjaan kita kembali dengan lebih baik.

JADWAL KERJA
Pengertian shift kerja
Secara umum yang dimaksud shift kerja adalah semua pengaturan jam kerja, sebagai pengganti atau tambahan kerja siang hari sebagaimana yang biasa dilakukan. Menurut suma’mur (1994), shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam.
Sistem shift kerja :
• Shift permanent
Tenaga kerja bekerja pada shift yang tetap setiap harinya. Tenaga kerja yang bekerja pada shift malam yang tetap adalah orang-orang yang bersedia bekerja pada malam hari dan tidur pada siang hari.
• Sistem rotasi
Tenaga kerja bekerja tidak terus menerus ditempatkan pada shift yang tetap. Shift rotasi adalah shift yang paling menggangu terhadap irama circardian dibandingkan dengan shift permanent bila berlangsung dalam jangka waktu panjang.


Model sistem rotasi
Pergantian shift :
Model ILO (1983) yang normal 8 jam/shift. Shift kerja yang dilaksanakan 24 jam termasuk hari minggu dan hari libur memerlukan 4 regu kerja. Regu kerja ini dikenal dengan regu kerja terus menerus (3×8).
Model 2-2-2 (Inggris)
Sistem ini disebut dengan sistem rotasi pendek masing-masing shift lamanya 2 hari dan pada akhir shift diberikan libur 2 hari.
Model 2-2-3
Merupakan sistem rotasi pendek dimana salah satu shift dilaksanakan 3 hari untuk 2 shift lainnya dilaksanakan 2 hari dan pada akhir periode shift diberikan libur 2 hari. Siklus ini bergantian untuk setiap shift. Pada akhit shift malam diperlukan istirahat sekurang-kurangnya 24 jam. Sistem rotasi ini dianjurkan oleh pakar yang berpandangan modern dengan mempertimbangkan factor sosial dan psikologis untuk industri yang bergerak pada bidang manufaktur dan kontiniu.
Tanggapan umum pekerja terhadap shift
• Shift pagi    :       memberikan waktu luang baik untuk kehidupan keluarga dan tidak   terbatas                  kehidupan sosialnya.
• Shift siang      :   terbatas kehidupan sosial, waktu siang terbuang dan sedikit lelah
• Shift malam :            lelah, kehidupan sosial terbatas, kurang baik untuk kehidupan keluarga, gangguan tidur memberikan waktu luang terbuang

Efek shift kerja
Efek fisiologis
Kualitas tidur : tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak gangguan dan biasanya diperlukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur selama kerja malam. Menurunnya kapasitas fisik kerja akibat timbulnya perasaan mengantuk dan lelah. Menurunnya nafsu makan dan gangguan pencernaan.
Efek Psikososial
Efek ini mengakibatkan hilangnya waktu luang, kecil kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, dan mengganggu aktifitas kelompok dalam masyarakat. ; saksono (1991)  Pekerjaan malam berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang biasanya dilakukan pada siang dan sore hari. Sementara pada saat itu bagi pekerja malam dipergunakan untuk istirahat atau tidur, sehingga tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, akibat tersisih dari lingkungan masyarakat.
Efek kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis dan efek psikososial. Menurunnya kinerja dapat mengakibatkan kemampuan mental menurun yang berpengaruh terahadap prilaku kewaspadaan pekerjaan seperti kualitas kendali dan pemantauan.
Efek terhadap kesehatan
shift kerja menyebabkan gangguan gastrointestinal, masalah ini cenderung terjadi pada usia 40 sampai 50 tahun. Shift kerja juga dapat menjadi masalah terhadap keseimbangan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes.
Efek terhadap keselamatan kerja
Survey pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselmatan kerja yang dilakukan Smith et. al, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumlah kecelakaan 0,69 % per tenaga kerja. Tetapi tidak semua penelitian menyebutkan bahwa kenaikan tingkat kecelakan industir terjadi pada shift malam. Terdapat suatu kenyataan bahwa kecelakaan cenderung banyak terjadi selama shift pagi  dan lebih banyak terjadi pada shift malam (Adiwardana, 1989).
Irama Sirkadian
Irama sirkadian (circadian rhythms) adalah pertukaran secara teratur karakteristik mental dan fisik dalam 1 hari. Irama sirkadian diatur oleh suprachiamistic nucleus (SCN) didalam hipotalamus. Kerja irama sirkadian dipengaruhi oleh cahaya matahari, karena cahaya mempengaruhi produksi hormone nelatonin. Pada tubuh yang normal jumlah nelatonin berkurang setelah hari mulai gelap. Cahaya fotoreseptor didalam retina dan membuat sinyal yang dibawah saraf optic ke SCN, dan SCN yang merupakan bagian dari hipotalamus dapat mempengaruhi fungsi pengaturan tidur, temperatur tubuh, sekresi hormon, produksi urin, dan tekanan darah irama tubuh manusia dalam 1 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar